Yuli Karyawan Iswahyudi,ST,MT Kabid SDA PUPR Rehab dan Pengeboran Sumur Dalam Tingkatkan Hasil Pertanian
Magetan, Indonesia -jaya.com –Guna mengoptimalkan pengunaan sumur serta menekan biaya operasional bagi para petani yang sebelumnya penggunaan BBM karena BBM saat ini mahal dengan dirubah ke PLN yaitu kegiatan rehab sumur perubahan dari genset ( pakai bbm solar) ke PLN dengan tegangan 23 KVA -33 KVA sesuai peruntukan lahan kecil-besar dan berharap petani bisa panen 3 kali tanam yang sebelumnya hanya 1-2 kali tanam karena kemarau, Perubahan dari Genset menjadi PLN Prabayar dari 102 lokasi sudah dikerjakan 80% dan pengeboran sumur ( pembangunan sumur dalam kabupaten Magetan) di UPTD Pengairan Bringin Desa Jambangan dan UPTD Pengairan Bondot Desa Nguri.
Ada 5 Paket Rehabilitasi yaitu Rehabilitasi sumur dalam perubahan dari genset ( pakai bbm solar) ke PLN Prabayar dilaksanakan di dua belas lokasi wilayah desa yakni Desa Pojoksari dan Desa Setren menggunakan anggaran sebesar Rp. 198.540.000 (Seratus Sembilan Puluh Delapan Juta Lima ratus empat puluh ribu rupiah) selanjutnya desa Selorejo, Genengan, Duyung, Tamanarum, Kediren, Pupus, Ginuk , Kuwon , Truneng , UPTD Jejeruk Sugihwaras, dan Pengeboran di Magetan UPTD Pengairan Bringin Desa Jambangan dan UPTD Pengairan Bondot Desa Nguri. Jumat (29/9/2023).
Kepala Bidang SDA DPUPR Kabupaten Magetan, Yuli Karyawan Iswahyudi, ST.MT didampingi Kasi Operasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sumber Daya Air Hendro Sasongko menyampaikan ,” adanya realisasi tersebut dengan tujuan ingin merehabilitasi sumur air tanah dalam yang berada di dua wilayah desa yakni Desa Nguri dan Desa Pupus. Hal ini guna mengoptimalkan penggunaan sumur serta menekan biaya operasional yang pada awalnya mesin pengeraknya genset menggunakan BBM solat akan direhabiltasi dengan PLN Prabayar (pulsa listrik)
Berdasarkan pengalaman dari sumur-sumur yang telah diganti dengan PLN Prabayar 23 KVA -33 KVA dapat mengairi 30 hektar lebih sawah per sumur dalam biaya operasionalnya bisa menekan hingga 40 persen.karena Saat ini BBM Solar naik.
Hendro Sasongko Kasi Operasi Dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana SDA Dinas PUPR Magetan saat pengeboran pembangunan sumur dalam
Dengan harapan para petani bisa menurunkan biaya operasional dari produksinya bisa 3x tanam biasanya hanya 1-2x tanam karena musim kemarau
“Sehingga para petani bisa memperoleh manfaat peningkatan ekonomi dan kesejahteraan bagi para petani karena hasil pertanian padi , palawija, kacang-kacangan meningkat.
Selain Rehab Sumur Dalam dari Genset ke PLN juga Pengeboran di UPTD Pengairan Bringin Desa Jambangan menggunakan anggaran sebesar Rp. 198.910.000 (Seratus Sembilan Puluh Delapan Juta Sembilan Ratus Sepuluh Ribu Rupiah) Dan UPTD Pengairan Gonggang Jaringan Irigasi Bondot Desa Nguri menggunakan anggaran sebesar Rp. 198.970.000 (Seratus Sembilan Puluh Delapan Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah) sehingga dapat mengairi 30 Ha Lebih setiap sumur dalam dan meningkatkan intensitas tanam dari 1-2x tanam menjadi 3x tanam.
Kami berharap para petani HIPPA (Himpunan Petani Pemakai Air) atau asosiasi petani menggunakan air irigasi adalah sebuah asosiasi yang dipasang untuk mengendalikan air irigasi dan bangunan, operasi, dan pengelolaan fasilitas irigasi(HIPPA) dapat menjaga bantuan tersebut dan dalam masa tanam harus memperhatikan cuaca dari BMKG diperkirakan Musim penghujan akan turun mundur yaitu di awal atau pertengahan November tahun 2023, jadi saat tanam tebar benih pertama diharapkan saat hujan turun agar hasil pertanian bagus , hasil panen lebih meningkat tidak kekurangan air.
Keberadaan Rehab Genset ke PLN Prabayar dan pengeboran sumur dalam ini memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap hasil panen pertanian. Sebelum berfungsinya sumur ini, panen hanya dapat dilakukan sebanyak satu kali saja. Namun, setelah berfungsi hasil panen berlipat menjadi tiga kali lebih banyak, bahkan dapat dilakukan panen sebanyak dua sampai tiga kali dalam satu tahun. Tentunya hal tersebut juga mendorong taraf perekonomian masyarakat sekitar ke arah yang lebih baik.
Kegiatan ini dikonfirmasi dengan salah satu karakteristik kawasan karst yang memiliki sumber daya air tanah yang melimpah. Kendati di musim kemarau, volume air yang berada di dalam sumur ini relatif tetap. Meskipun warga sekitar juga telah banyak yang melakukan pengeboran sumur untuk kebutuhan air di rumahnya masing-masing, air pada setiap sumur tersebut tidak pernah surut. Tahun berikutnya kita akan melanjutkan usulan dari desa,
Tentang Rehab Sumur dalam dari Genset ke PLN dan Pengeboran Sumur Dalam sampai 100% , saat ini sudah kita Kerjakan Rehab nya sudah mencapai 80% , “Pungkas Yuli Karyawan Iswahyudi Kabid SDA PUPR didampingi Hendro Sasongko . (Lina/Adv)