Pemdes Keraswetan Menerima Penghargaan Menjadi Desa Yang Berperan Aktif menjadi Titik Pantau Verifikasi Kabupaten Sehat Tingkat Nasional

 

H. Toni Riyadi, SH Kepala Desa Keraswetan Kec. Geneng Kab. Ngawi saat menerima penghargaan dari Bupati Ngawi

NGAWI, Indonesia-jaya.com-Pemerintah Desa Keraswetan Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi menghadiri diwakili Kepala Desa H. Toni Riyadi, SH menghadiri Upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 tahun 2023 di Kabupaten Ngawi.

Upacara digelar di halaman Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, pada Senin (13/11/2023) dipimpin oleh Bupati Ngawi H. Ony Anwar, Harsono, ST, Sekda Moch Sodiq Tri Widianto, Msi, Ketua DPRD Ngawi Heru Kusnindar, SE dan Kepala Dinas Kesehatan Ngawi dr. Yudono, MMkes dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, perwakilan Puskesmas dan Kepala Desa Keraswetan Toni Riyadi, SH sebagai penerima penghargaan Peran aktif menjadi titik pantau verifikasi Kabupaten /Kota Sehat Tingkat Nasional Tahun 2023, dan Kepala Desa Jururejo dan Kepala Desa Gandri Supriyanto sebagai Desa STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)

dr. Yudhono, MMkes Menegaskan,” Pada upacara peringatan HKN tersebut Bupati Ngawi H. Ony Anwar Harsono, ST, MH membacakan amanat Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin yang menyatakan bahwa Kemenkes sedang melakukan transformasi sistem kesehatan yang fokus pada enam pilar yang bertujuan mewujudkan masyarakat sehat, mandiri, produktif dan berkeadilan.

“Sekaligus sebagai bentuk kesiapan pemerintah dalam mengahadapi masalah kesehatan di masa yang akan datang. ” Tegasnya.

Menteri Kesehatan menjelaskan ,” Bahwa fokus enam pilar kesehatan adalah transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan.

Selesai upacara, dilaksanakan penyerahan penghargaan untuk tenaga kesehatan (Nakes) teladan, juara lomba Puskesmas Bersih, juara lomba Desa penghargaan kader Posyandu, penghargaan Peran aktif menjadi titik pantau verifikasi Kabupaten /Kota Sehat Tingkat Nasional, penghargaan Desa STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) , penghargaan Klinik Terbersih dan penghargaan bagi Purna Abdi Bidang Kesehatan.

Selain itu, dilaksanakan pula launching Pelayanan USG di Puskesmas, sebagai komitmen penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

Pemdes Keraswetan menerima penghargaan menjadi Desa yang berperan aktif menjadi titik pantau verifikasi Kabupaten Sehat Tingkat Nasional Tahun 2023

Pilar 1 ,” Puskesmas pembantu penuhi gak secara adil dan berkelanjutan edukasi seluruh masyarakat pembanguan puskesmas labkesmas laporkan pelayanan secara digital

Pilar 2,” traspormasi layanan rujukan, pemenuhan insfrastruktur, sarana dan prasarana , pelayanan berstandart internasional. Penuhi SDM, siapkan putri kesehatan beasiswa bidang kesehatan kedokteran dan spesialis, sediakan bahan habis pakai anggaran pelayanan masyarakat, optimalkan peningkatan SDM

Pilar 3,” transpformasi bergantung luar negeri, mandiri dalam negeri, prioritasi dlm negri, insentif penelitian industri dalam negeri, gunakan produk dalam negeri, penuhi kebutuhan Obat bahan Media hbs pakai, pemanfaatan APBD, DAU, alat farmasi sistem informasi kesehatan Nasional, rentan mas wabah mjd tangguh, siapkan tenaga cadangan kesehatan pelajar pramuka kesehatan latih kesiapsiagaan kegawat daruratan

Pilar 4,” transformasi bembiayaan efisien transparan anggaran basis kinerja, rencana induk bidang kesehatan agar upaya sinkron selaras sinergi beruapaya pembiayaan adil efektif efisien, berbasis bukti assesment mutu dan biaya, kemitraan pemerintah swasta, optimal berbasis kinerja

Pilar 5,” SDM kurang menjadi cukup pemerataan dokter spesialis pemda mengejar biaya pendidikan utk kebutuhan serap pemenuhan utama di daerah tunaikan mutu dapat dijaga

Pilar 6 dari tertinggal menjadi terdepan, platform satu sehat, tanpa mengurangi jaminan individu, penggunaan rekam Media platform satu sehat paling lambat 31 desember 2023 , perangkat jaringan dan SDM digitalisasi, biomedis, pelayanan kedokteran presisi.

Pilar terakhir atau dianggap ke -7.transformasi kesehatan dengan menciptakan

Asn beraklak untuk menciptakan hidup yang akuntabel , lincah, profesional pegawai kompeten, jujur, selaras transformasi kesehatan dan tidak korupsi,

Transformasi kesehatan menjadi tonggak penting bangsa terpencil menjadi maju,

Terimakasih kesehatan dalam membangun tenaga medis kesehatan, Media, Lsm , pemerintah pusat daerah, kader kesehatan terimakasih perjuangan kita belum selesai turut bangun kesehatan diri sendiri Demi Indonesia emas 2025, semoga diridhoi dalam bidang kesehatan dengan Motto

” Sehat negeriku maju Indonesiaku” Terang Kemenkes RI Budi Gunadi Sadikin

Kepala Desa Keraswetan H. Toni Riyadi, SH Menambahkan, ” Terima kasih kepada Bupati dan Kadinkes Ngawi atas penghargaan yang diberikan kepada pemerintah Desa Keraswetan , kami akan terus membangun Desa dengan mengembangkan cara-cara baru, meninggalkan kebiasaan lama yang tidak sesuai dengan hikmah yang kita dapatkan dan kita harus berani menerobos ketidakmungkinan. Karena kita akan dipaksa untuk membangun normalitas baru kita jadikan momentum untuk secara Bersama sama melaksanakan arah pembangunan dan mengambil sikap guna membentuk dan membangun pondasi-pondasi dalam rangka mempercepat terwujudnya kesejahtraan , kemajuan dan kemakmuran Desa Keraswetan , hingga menjadi Desa yang sehat, sejahtera, Mandiri, dan Berbudaya, pada suatu saat nanti terwujud Desa yang EMAS, Kami sadari bahwa hal tersebut tidak akan dengan mudah terwujud, pasti ada hambatan dan rintangan, tapi kami tetap berusaha .Penghargaan sebagai desa yang

Berperan aktif menjadi titik pantau verifikasi Kabupaten /Kota Sehat Tingkat Nasional Tahun 2023 akan kami pertahankan dan semoga menjadi desa Emas dan lebih baik lagi kedepannya.

Lebih lanjut Kadinkes Ngawi dr. Yudono,MMkes berpesan kepada seluruh masyarakat Ngawi, untuk menjaga kesehatan mulai dirinya sendiri, “Pemerintah Daerah akan terus berperan dan memotivasi masyarakat bahwa hidup sehat itu penting. Hal itu dimulai dari pola makan, pola kesehatan, pola pikir maupun lingkungan,Selain itu, aparatur – aparatur yang bergerak dibidang kesehatan harus selalu dekat dengan masyarakat, “Sekaligus mampu menginisiasi bagaimana hidup sehat di dalam masyarakat, sehingga ketika lingkungannya sehat, keluarganya juga sehat. Tentunya hal ini akan memberikan dampat positif bagaimana membangun sumber daya masyarakat kedepan agar Indonesia lepas dari permasalahan baik itu ekonomi, sosial budaya atau yang lainnya,” pungkasnya.(Lina/Adv)