DKPP Ngawi Bangun 12 Infrastruktur Pertanian Peningkatan Perekonomian Petani

DKPP Ngawi Bangun 12 Infrastruktur Pertanian Peningkatan Perekonomian Petani

Ngawi,Indonesia -jaya. Com –
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi Supardi, SE, Msi melalui Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Tanaman Pangan DKPP Ngawi

Franky Ardian Febria Wardana menjawab persoalan sarana prasarana yang dialami petani dalam mengelola lahan dan hasil panen. Salah satu solusi yang diberikan, yakni pembangunan infrastruktur pertanian digencarkan merata di enam kecamatan. Kebijakan pembangunan bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun 2023 tersebut, untuk mengoptimalkan produktivitas maupun pengelolaan potensi pertanian.

“Pembangunan jalan produksi pertanian tahun ini ada 12 titik lokasi tersebar di 6 kecamatan, dengan pagu anggaran sebesar Rp 2 .000.000.000 (Dua Milyar rupiah) dengan masing-masing titik lokasi sebesar Rp 165 .000.000 (Seratus Enam Puluh Juta Rupiah) ”Terang Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Tanaman Pangan DKPP Ngawi
Franky Ardian Febria Wardana,

Franky Ardian Febria Wardana,Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Tanaman Pangan DKPP Ngawi” pembangunan jalan produksi pertanian tersebut difokuskan pada daerah penghasil tembakau. Diharapkan, dapat meningkatkan dan mempermudah akses jalan menuju lahan tembakau atau sebaliknya dan dapat membantu petani dalam meningkatkan hasil panen tembakau.

Kepala DKPP Ngawi Supardi, SE, Msi

Kepala DKPP Ngawi Supardi, SE, Msi melalui Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Tanaman Pangan DKPP Franky Ardian Febria Wardana mengatakan, ” Pihaknya akan terus berusaha memfasilitasi sektor pembangunan, infrastruktur pertanian dengan membangun JUT untuk menunjang pergerakan alat atau mesin pertanian agar dapat menjangkau semua ke areal persawahan. Maka sangat diperlukan akses berupa jalan usaha tani yang baik agar alat alat mesin pertanian dapat secepatnya dioperasionalkan.

 

Menurutnya, jalan usaha tani di area persawahan dapat memperluas daya jangkau distribusi hasil pertanian dan meningkatkan pendapatan petani di karenakan adanya pengurangan waktu serta biaya angkut hasil panen dari lahan. Jalan usaha tani ini menjadi salah satu prioritas pembangunan Kementrian Pertanian. Adanya pembangunan jalan usaha tani diharapkan akses transportasi petani di Kabupaten Ngawi akan lebih mudah dan cepat, serta produktifitas pertanian dapat meningkat.

“Sektor pertanian di negara modern sangat memprioritaskan akses jalan ke lahan pertanian. Di samping itu juga diperlukan penambahan ataupun penyempurnaan prasarana dan sarana pertanian yang dapat menunjang penggunaan penyediaan akses yang memadai. Semoga dengan pembangunan JUT sedikit banyak meringankan beban petani di Kabupaten Ngawi,” Terangnya.

Jalan produksi yang dibangun ini memiliki
panjang 150 meter – 170 meter dengan lebar 3 meter. Dan untuk total jalan produksi pertanian yang dibangun melalui DBHCHT sejak tahun 2022 hingga 2023 ini sudah ada 23 titik lokasi di wilayah Ngawi dan tahun 2023 ini ada 12 titik, “Jalan produksi ini dibangun menggunakan rigid beton,” pungkas Franky Ardian Febria Wardana. (Lina /Adv)