Supriyadi Kabid Tenaga Kerja DPPTK Ngawi Gelar Latihan Pemagangan Kerja Bagi Masyarakat

Ngawi,Kepala DPPTK Ngawi Kusumawati Nilam Sulandrianingrum melalui Supriyadi, Kepala Bidang Tenaga Kerja Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Ngawi , Pemagangan Kerja Bagi Masyarakat,

DPPTK Ngawi Gelar Latihan Pemagangan Kerja Bagi Masyarakat ini dihadiri

Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi,Drs.Mokh.Sodiq Triwidiyanto, Msi membuka Pelatihan Pemagangan Kerja Bagi Masyarakat Pencarian Kerja di Kabupaten Ngawi, Selasa (20/05/2025).

Supriyadi, Kepala Bidang Tenaga Kerja Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Ngawi menegaskan, ” Pelatihan yang diadakan oleh Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja (DPPTK) Ngawi berkolaborasi dengan PT. Dwi Prima Sentosa (DPS) diikuti sebanyak 50 peserta, terdiri dari 18 peserta laki-laki, 29 peserta Perempuan dan 3 peserta difable.

PT Dwi Prima Sentosa yaitu pabrik sepatu ini berada di Cabean, Karang Tengah Prandon, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi,

Program pelatihan yang sedianya dilaksanakan selama 20 hari dan setelahnya mereka akan bekerja di PT. DPS.

Dalam sambutannya, Sekda Ngawi ,Drs.Mokh.Sodiq Triwidiyanto, Msi berpesan, ” kepada seluruh peserta untuk bersungguh-sunggu dalam mengikuti pelatihan, “Tidak semua bisa hadir disini, bisa mengikuti program ini. Saya berpesan bersungguh – sungguhlah dalam mengikuti program pelatihan ini, semua yang didapatkan akan menjadi bekal nanti disaat bekerja”, ujarnya.

Hadir dalam acara ini Kepala DPPTK Ngawi Kusumawati Nilam Sulandrianingrum, HRD PT. DPS, Kepala LPK Sinergi Bisnis Abadi dan Kepala BPJS Ketenaga Kerjaan Kabupaten Ngawi. s

Latihan bersama pabrik sepatu, terutama dalam bentuk pelatihan kerja atau magang, memberikan manfaat signifikan bagi individu.

Pelatihan ini memungkinkan peningkatan keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman kerja yang relevan dengan industri sepatu, meningkatkan peluang karier, dan juga memperluas jaringan profesional.

Supriyadi, Kepala Bidang Tenaga Kerja DPPTK Ngawi menambahkan, ” Manfaat Latihan Bersama Pabrik Sepatu:

1. Peningkatan Keterampilan:

Pelatihan ini akan melatih hard skill seperti menjahit, memotong bahan, atau mengoperasikan mesin produksi. Anda juga akan mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan soft skill seperti komunikasi, kerja tim, dan manajemen waktu.

2. Pengetahuan Industri:

Anda akan mendapatkan pemahaman mendalam tentang proses produksi sepatu, mulai dari desain, pemilihan bahan, hingga proses finishing. Ini juga termasuk pengetahuan tentang standar kualitas dan regulasi industri.

3. Pengalaman Kerja Praktis:

Latihan ini memberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan proses produksi di lingkungan pabrik, meningkatkan pengalaman kerja dan kepercayaan diri.

4. Peluang Karier:

Latihan bersama pabrik sepatu dapat menjadi pintu masuk untuk mendapatkan pekerjaan di industri sepatu, baik di pabrik itu sendiri atau perusahaan terkait.

5. Jaringan Profesional:

Latihan ini memungkinkan Anda untuk membangun jaringan dengan pekerja pabrik, manajer, dan profesional industri lainnya, membuka peluang kerjasama dan pengembangan karier di masa depan.

6. Peningkatan Kemampuan Solusi Masalah:

Anda akan belajar untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang mungkin timbul selama proses produksi, meningkatkan kemampuan analisis dan problem solving.

7. Pemahaman Tata Tertib Kerja:

Pelatihan ini akan membantu Anda memahami tata tertib kerja di lingkungan industri, pentingnya keselamatan kerja, dan standar kualitas produk.

8. Peningkatan Profesionalisme:

Latihan ini mendorong peningkatan profesionalisme, baik dalam keterampilan teknis maupun dalam sikap kerja, yang akan bermanfaat dalam karier Anda.

9. Dukungan Pemerintah dan Industri:

Pemerintah dan industri sering kali bekerja sama untuk memberikan pelatihan kerja dan magang seperti ini, menunjukkan komitmen untuk meningkatkan SDM di sektor industri.

10. Kesempatan Belajar dari Ahli:

Anda akan berkesempatan belajar langsung dari pekerja pabrik yang berpengalaman, mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dari para ahli di lapangan.” Pungkas Supriyadi.(Lina/Adv)