Pj. BUPATI MAGETAN IKUTI RAKOR PENGENDALIAN INFLASI SECARA HYBRID DENGAN KEMENDAGRI

Pj. BUPATI MAGETAN IKUTI RAKOR PENGENDALIAN INFLASI SECARA HYBRID DENGAN KEMENDAGRI

Magetan, Indonesia-jaya.comRakor pengendalian inflasi kembali digelar, kali ini Irjen Kemendagri, Tomsi Tohir yang memimpin rakor secara daring pada Senin (15/1). Dalam kesempatan kali ini Tomsi Tohir menyoroti perbandingan kenaikan komoditi seperti daging ayam ras, bawang merah dan bawang putih yang mengalami stagnasi bahkan menunjukkan tren kenaikan harga yang berpotensi menyebabkan inflasi di 360 kabupaten/kota di Indonesia.

Windhiarso Putra, Direktur Statistik Harga, BPS RI melaporkan jika berdasarkan historisnya sejak tahun 2020-2023 selalu terjadi inflasi pada bulan Januari. “Tingkat inflasi di Januari relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya (Desember),” terangnya

“Inflasi Januari selalu dominan disebabkan oleh inflasi komponen harga bergejolak, kecuali pada tahun 2022 yang komponen inti lebih dominan,” lanjutnya.

Sarwo Edhy, Sestama Bapanas mengungkapkan jika komoditas dengan kontribusi inflasi terbesar adalah beras, sebesar 0,53% (Y-o-Y). “Bantuan pangan efektif menahan laju Inflasi, utamanya beras,” ujarnya.

Hadir juga secara luring di Ruang Jamuan Pendapa Surya Graha dalam rakor kali ini, Pj. Bupati Magetan didampingi Tim Pengendalian Inflasi Daerah, berpesan saat ini pakan ternak menjadi perhatian khususnya mengingat korelasi biaya pakan ternak berdampak langsung terhadap produk-produk hasil peternakan seperti daging dan telur ayam. “Mengatasi permasalahan kemungkinan kenaikan harga pakan ternak, seperti jagung misalnya langkah yang bisa kita ambil yaitu bisa kita kerjasamakan dengan Kabupaten/Kota penghasil (pakan ternak),” pesan Pj Bupati Magetan

Selain pakan ternak, pihaknya juga berharap Bulog bisa segera menyalurkan bantuan pangan guna menjaga stabilisasi pasokan serta harga pangan (SPHP).(Lina)