Ketua dan Sekretaris PGRI Magetan Adakan Seminar Akbar Pencegahan Self Harm Dalam Rangka HUT PGRI Ke -78 

Ketua dan Sekretaris PGRI Magetan Adakan Seminar Akbar Pencegahan Self Harm Dalam Rangka HUT PGRI Ke -78

Magetan,Indonesia-jaya.com –Ketua Sundarto,SPd,SH,M.HUM dan Sekretaris PGRI Magetan Joko Purnomo, SPd Adakan Seminar Akbar Pencegahan Self Harm Dalam Rangka HUT PGRI Ke -78 dengan Tema ” Mitigasi Self Harm Pada Anak Usia Sekolah” Dengan yel yel ” Hidup Guru! Hidup PGRI! Solidaritas Yes! “

Seminar Akbar dengan pemateri oleh ketua TP PKK Propinsi Arumi Backsin, SH, Ketua PGRI Propinsi Dr. Djoko Adi Waluyo, ST, MM, DBA, Kasatreskrim Polres Magetan AKP Angga Perdana SIK, MIK, Fasilitator penguatan pendidikan karakter dari Kemendikbud Setiyo Iswoyo

Ketua PGRI Magetan Sundarto, SPd, SH, M.Hum didampingi Sekretaris PGRI Joko Purnomo, SPd menerangkan, ” Seminar Akbar Pencegahan Self harm dihadiri 3250 guru Se Kabupaten Magetan dan besok dilanjut drumband dari siswa, semoga seluruh guru bisa menyerap aspirasi dan inspirasi dari para pemateri sehingga Self harm sekitar 701 anak SMP bisa dicegah dan antisipasi sehingga para guru bisa sinergi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, Psikiater untuk mencegah terjadinya Self hrm dan cara mengatasi dan menyembuhkan bukan dengan obat tetapi terapi dengan psikiater, sebelum ke psikiater guru bisa multitalenta dalam menyembuhkan melalui “trauma healing” Pada korban Self harm (menyakiti diri sendiri)

Temuan kasus self harm atau kecenderungan melukai diri sendiri di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, bertambah drastis. Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan mencatat sebanyak 870 pelajar melakukan aksi self harm.

Temuan tersebut didapat dari hasil screening yang dilakukan Dinas Pendidikan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan. Screening tersebut menyasar pelajar SD, SMP, SMA, maupun Madrasah se Kabupaten Magetan.

Kasat reskrim Polres Magetan Angga Perdana, SIK, MIK mengungkapkan dari hasil screening yang dilakukan didapati 870 siswa yang mempunyai bekas luka sayatan di lengan tangannya. Sebanyak 701 temuan dilakukan oleh siswa SMP, 169 ditemukan pada siswa SMA dan SD.

“Hasil screening pada 42 sekolah SMP di kabupaten Magetan terdapat 701 siswa pernah lakukan self harm. Itu pun baru screening luar saja. Selebihnya lebih kami temukan pada SD dan SMA,” Terangnya.

Hasilnya ditemukan sejumlah 870 siswa yang melakukan self harm. Selain itu, sebagian besar aksi menyakiti diri sendiri itu dilakukan oleh siswa perempuan. Kebanyakan mereka melakukan aksi tersebut karena ikut-ikutan serta terpengaruh teman dan mengikuti tren di media sosial.

Pemateri dari Kemendikbud Setiyo Iswoyo menambahkan, ” Dalam kurikulum merdeka ini ajarkan anak sesuai koneksi anak lebih menegedepankan dialog agar agar cepat nyambung dalam mengajarkan segala jenis pembelajaran, terapkan asah, asih, asih sehingga anak nyaman dalam pembelajaran sehingga mudah mengkoneksikan pelajaran kepada siswa, semoga dengan Seminar Akbar pencegahan Self harm ini guru lebih faham lagi dalam membentuk karakter siswa sebagai generasi penerus bangsa sesuai cita-cita bangsa, ” Pungkasnya.(Lina/Adv)