Kepala DKPP Ngawi melalui Kabid Perkebunan dan Holtikultura Hadiri Kunker Presiden dan Gubernur Jatim Ajak Petani Milenial Sayur dan Buah Tingkatkan Kedaulatan Pangan 

Kepala DKPP Ngawi melalui Kabid Perkebunan dan Holtikultura Hadiri Kunker Presiden dan Gubernur Jatim Ajak Petani Milenial Sayur dan Buah Tingkatkan Kedaulatan Pangan

Ngawi, Indonesia-jaya.com-Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Ngawi Supardi, SE, Msi bersama Kepala Bidang Perkebunan dan Holtikultura DKPP Ngawi Hendro Budi Suryawan,SP,MM mewakili pelaksanaan Panen Raya Padi Serentak di 14 Provinsi Bersama Presiden Republik Indonesia Jenderal (Purn) H. Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Timur H. Dr. (HC) Khofifah Indar Parawansa, Msi dengan menghadirkan Petani Milenial Sayur dan Buah di Kartoharjo Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi, senin (7/4/2025)

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Ngawi Supardi, SE, Msi bersama Kepala Bidang Perkebunan dan Holtikultura DKPP Ngawi Hendro Budi Suryawan,SP,MM menerangkan, ” , ” Luas lahan untuk menanam hortikultura di Kabupaten Ngawi pernah mencapai 988 hektar,

Kabupaten Ngawi merupakan salah satu wilayah di Jawa Timur yang memiliki tanah subur sehingga dapat menghasilkan berbagai komoditas perkebunan dan pertanian.

Komoditas unggulan di sektor perkebunan Kabupaten Ngawi adalah kakao, cengkeh, dan tembakau, di sektor pertanian, komoditas unggulan di Kabupaten Ngawi adalah jagung dan padi.

Kami mendorong petani di kawasan tepian hutan untuk menanam jagung dan memfasilitasi kerja sama antara petani tepian hutan dengan Perhutani Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Ngawi.

Kepala Bidang Perkebunan dan Holtikultura DKPP Ngawi Hendro Budi Suryawan,SP,MM

Pada tahun 2024, Kabupaten Ngawi mendapat kegiatan peningkatan produksi buah dan florikultur, khususnya komoditas buah melon seluas 10 hektar.

Dalam Panen Raya yang dipimpin oleh Gubernur Jawa Timur H. Dr. (HC) Khofifah Indar Parawansa turut hadir, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, Plt Kajati Jatim Setiawan Budi Cahyono, Bupati Ngawi H. Ony Anwar Harsono, ST, MH dan Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementan RI Rachmat.

Kabupaten Ngawi yang dikenal sebagai lumbung padi nasional kembali menunjukkan peran strategisnya dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa Provinsi Jawa Timur berada di jalur yang tepat dalam mewujudkan kedaulatan pangan.

Selain sebagai momentum kebersamaan para petani dari berbagai daerah, Panen Raya Padi Serentak ini juga menjadi ajang penyampaian laporan kondisi dan potensi pertanian, perkebunan dan Holtikultura di masing-masing wilayah.

Progam pemerintah daerah kabupaten ngawi mendapatkan apresiasi dari presiden republik indonesia atas peran nya dalam menjalankan progam Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan sehingga bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia dan peningkatan menggunakan pupuk organik

Dengan keberhasilan panen ini, diharapkan dapat mendorong pertanian berkelanjutan dan kesejahteraan para petani di seluruh Indonesia serta terus mendorong pertanian maju, mandiri, dan modern di Jawa Timur

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Ngawi Supardi, SE, Msi bersama Kepala Bidang Perkebunan dan Holtikultura DKPP Ngawi Hendro Budi Suryawan,SP,MM menambahkan, ” Hasil petani milenial di Ngawi untuk sayur dan buah di tahun 2025 meliputi berbagai jenis sayuran hidroponik seperti selada air, sawi, kangkung, dan bayam, dengan produksi mingguan hingga 1,68 kwintal.

Selain itu, ada juga peningkatan LTT (Luas Tanaman Terus) padi di Ngawi, dengan peningkatan sebanyak 25.921 hektare sejak awal tahun 2025.

Berikut Hasil Petani milenial sayur diantaranya

Sayuran Hidroponik:

Petani milenial di Ngawi, seperti Imam Ariyo Jabii Kurniawan, fokus pada pertanian hidroponik di pekarangan rumahnya.

Ia mampu menghasilkan berbagai jenis sayuran seperti selada air, sawi, kangkung, dan bayam dengan produksi 1,68 kwintal per minggu.

Peningkatan LTT Padi:

Di Ngawi, LTT padi telah meningkat sebanyak 25.921 hektare sejak awal tahun 2025, yang menunjukkan peningkatan yang positif dalam produksi padi,

Penjualan Sayuran Hidroponik:

Sayuran hidroponik yang dihasilkan dijual ke sejumlah restoran, kafe, dan juga langsung ke konsumen melalui media sosial, dengan harga per kilogram bervariasi antara Rp10.000 hingga Rp20.000 tergantung jenisnya,

 

Petani milenial di Ngawi menunjukkan inovasi dalam pertanian, dengan fokus pada hidroponik untuk menghasilkan sayuran segar berkualitas tinggi. Selain itu, peningkatan LTT padi juga membuktikan peningkatan dalam produksi pertanian di daerah tersebut, kami terus fokus pada upaya meningkatkan produksi pangan dan mewujudkan swasembada pangan di tahun 2025 “pungkasnya.(lina/Adv)