Dikbud Ngawi Melalui Kabid Kebudayaan Adakan Museum Keliling Dan Pemutaran Film Pendek Juara Lomba Dalam Rangka HMN 

Dikbud Ngawi diwakili Sekdin Drs Mohamad Fahrudin Melalui Kabid Kebudayaan Cita Putri Maharani, SSTP, Msi Adakan Museum Keliling Dan Pemutaran Film Pendek Juara Lomba Dalam Rangka HMN

Ngawi,Indonesia-jaya.com-Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi Sumarsono, SH, M.Si diwakili Drs. Mohamad Fahrudin Sekretaris Dinas (Sekdin) Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi Melalui Cita Putri Maharani S.STP., M.Si Kepala Bidang kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi Mengadakan Museum Keliling dan Pemutaran Film Pendek Juara Lomba Film Pendek Hari museum Nasional (HMN), di Halaman SMP 1 Kasreman,Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi. Kamis (7/11/2024) pukul 08.00 Wib.

Acara dihadiri UPT Bidang pendidikan kebudayaan kecamatan Kasreman, Kepala SMP 1 Kasreman Ovela Yuwono, MPd, ibu guru wilayah kasreman dan siswa SMP 1 Kasreman yang mendapat juara Harapan 2 dalam Lomba Pemutaran Film Pendek dengan Judul “Satrio”. pemenang Film satrio diberi souvenir Oleh Kabid Kebudayaan dengan Pembagian kaos , Mug dan Gantungan kunci.

Kadikbud Ngawi Sumarsono,SH, Msi tidak dapat hadir karena ada agenda bersamaan yaitu sosialisasi disiplin ASN, bimtek Kasek SMP, purna tugas pak salam bagian aset Dikbud Ngawi sehingga diwakili Sekretaris Dikbud Drs Mohamad Fahrudin bersama Kabid Kebudayaan Cita Putri Maharani, SSTP, Msi menerangkan, ” SMP 1 Kasreman menorehkan prestasi juara harapan 2 pembuatan film pendek, kreator konten dan sutradara dapat menginspirasi anak dan kita semua dengan keahlian yang tidak dimiliki orang lain.

Cita Putri Maharani, SSTP, Msi Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi

Tidak semua sekolah yang mendapat juara film pendek dengan durasi tidak lama beberapa detik yang menyampaikan pesan pemutaran sehingga bisa diambil hikmah cerita seperti tentang kehidupan buku harian buatan sendiri sehingga Anak-anak lain bisa membuat film dengan video dan sutradara sendiri.

Memuat cerita yang dapat disampaikan kepada orang lain,mempunyai pesan dari sutradara untuk penonton sehingga terhibur dan dapat mengambil hikmah.

Cita putri maharani ,SSTP,Msi Kepala Bidang kebudayaan Dikbud Ngawi menambahkan, “Museum trinil satu-satunya kebanggaan masyarakat kabupaten Ngawi yang menerangkan manusia purba yang dulu hidup ditepi sungai bengawan solo

Tahun 1981 wiro di harjo mengumpulkan tulang-tulang disekitaran bengawan solo dan selanjutnya tahun 1991 membuat museum trinil di Desa Kawu Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi.

Pembelajaran P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) siswa SD maupun SMP dapat melihat museum Trinil Di Desa Kawu kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi, atau benteng Pendem (Van Den Bosch) .

Wapres Gibran Rakabuming sebelumnya , minggu (3/11/2024) juga mengunjungi Benteng Pendem Van Den Bosch Jl. Untung Suropati No.II, Pelem II, Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur dengan Melihat dan mempelajari sejarah benteng pendem Van den Bosch.

Pemberian Cindera Mata Kaos ,Mug dan gantungan kunci untuk pemenang lomba pemutaran film pendek dari Dikbud Ngawi melalui Kabid Kebudayaan Cita Putri Maharani SSTP, Msi

Saya sangat mengapresiasi kepada SMP 1 Kasreman karena tidak semua sekolah mendapat juara prestasi luar biasa pembuatan Film Pendek, dan sebelumnya kejuaraan “Gema Parut ”

Semoga Bapak ibu bisa menitipkan anaknya di SMP 1 kasreman karena SMP 1 Kasreman ini talenta anak dibentuk sesuai kemampuan,

Kegiatan ini diselingi mengelilingi SMP 1 Kasreman dengan miniatur SMP 1 Kasreman,pemutaran Film pendek sehingga anak-anak bisa melihat memetik hasil menginspirasi kehidupan dan selamat mengikuti pemuatan film pendek dan asal usul museum trinil dan anak-anak bisa mengambil hikmah

Museum Keliling dan Pemutaran Film Pendek resmi dimulai dan dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Olah Raga Kabupaten Ngawi Drs Fachrudin, MPd

Pak jono dan Agus budiarto menjelaskan tentang Asal Usul Museum Trinil dari

Teori evolusi Darwin yaitu Ekspedisi trinil yang menemukan 3 manusia pitekantropus erectus dari tempurung kepala , geraham, tulang paha di Desa kawu anak aliran bengawan Solo

Sebelumnya tahun 1891 Eugene Dubois menemukan fosil tempurung kepala , Geraham dan paha di Desa Kawu dan sekarang dinamai museum trinil

Dan menemukan Tulang binatang purba gajah, banteng, rusa , macan Jawa dan kerang temuan masyarakat sekitar trinil . ” Terangnya.

Fasilitas di Trinil ada audio visual,out bound, aula, bumi perkemahan , souvenir dan kuliner yang menarik untuk pembelajaran P5 Siswa SD dan SMP.

Museum Trinil merupakan Patokan arkeologi dunia dan perkembangan diminati yang membuktikan ditemukan berkembang museum lain sehingga Para pengunjung melihat teori evolusi di Museum trinil

Berada di Dusun pilang Desa Kawu ini Museum Trinil menjelaskan bahwa ada hunian dibawah tanah 9-10 Meter ada sisa kehidupan zaman plestosin tengah yaitu 1 jt tahun lalu yang ditemukan oleh ahli belanda tahun 1889-1893 Eugene Dubois melalui teori evolusi Darwin ,

Pertama sebelumnya pernah melakukan penemuan di Sumatra tahun 1881 berlanjut tulungagung yaitu homo wajakensis, tulungagung dan tahun 1889 kerangka ditemukan oleh raden Saleh di kedung brubus madiun caruban penelitian Raden Saleh bisa skolah belanda dan markas belanda Ngawi dulunya di benteng Van den Bosch

Trinil banyak ditemukan Kerangka ukuran besar , penelitian selama 2 tahun , diantaranya gajah banteng kerbau badak rusa molusca kera, ke utara trinil disebelah bengawan solo dulunya lautan dangkal ditemukan kerang2, berlanjut bringin waduk pondok, Bojonegoro aliran laut dangkal, perubahan aliran solo selatan ke utara dan sebaliknya, dan ciri-ciri dari tinggi dan berat manusia purba seperti manusia sekarang yaitu 165 -170cm.

Situs Trinil merupakan salah satu situs manusia purba terpenting di Pulau Jawa, bahkan situs ini menjadi situs primadona karena temuannya yang menghebohkan dunia, yaitu tentang bukti adanya evolusi manusia purba yang banyak dibicarakan oleh para paleontolog, geolog dan arkeolog.siswa memanfaatkan untuk menambah wawasan tentang sejarah manusia purba,dan menghargai sejarah, ” Pungkas Cita Putri Maharani, SSTP, Msi Kabid Kebudayaan Dikbud Ngawi.(Lina/Adv)