Polres Mojokerto Bangun 2 Sumur Bor Topang Irigasi Lahan Pertanian di Musim Kemarau

Polres Mojokerto Bangun 2 Sumur Bor Topang Irigasi Lahan Pertanian di Musim Kemarau

MOJOKERTO, Indonesia-jaya.com- Polres Mojokerto Polda Jatim membangun 2 sumur bor di Kecamatan Puri dan Mojoanyar.

Sumur Bora tau sumur dalam ini untuk menopang irigasi lahan pertanian di wilayah tersebut.

Dua sumur dalam yang dibangun oleh Polres Mojokerto Polda Jatim itu masing-masing sumur mampu mengairi 15 hektare sawah.

Sumur bor yang dibangun Polres Mojokerto terletak di lahan pertanian Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar dan di Desa Balongmojo, Kecamatan Puri.

Jika di Desa Balongmojo sudah tuntas, sumur bor di Jabon pada tahap pembangunan bak penampungan air.

Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto memantau langsung pembangunan bak penampungan air di Desa Jabon.

Sejumlah Polwan juga hadir untuk membantu para pekerja memasang bata. Selanjutnya, Polisi bersama para pekerja menggelar syukuran dengan makan bersama di lokasi proyek.

AKBP Ihram menjelaskan, proyek sumur bor ini dijalankan setelah pihaknya menerima informasi persoalan irigasi di Desa Jabon dan Balongmojo.

Informasi tersebut ia terima dari media massa dan Polwan Bhabinkamtibmas kedua desa tersebut.

“Keluhan para petani mereka harus menunghu giliran sekian hari untuk mengairi sawahnya. Oleh sebab itu, Polri hadir, terutama teman-teman Polwan membantu para petani,” jelasnya kepada wartawan di lokasi, Selasa (11/6/2024).

Pengeboran air di 2 desa tersebut, lanjut AKBP Ihram, melibatkan Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto dan ahli.

Pengeboran dilakukan hingga kedalaman sekitar 50 meter. Hasilnya, saat ini kedua sumur bor mengeluarkan air bersih yang layak untuk mengairi persawahan di sekitarnya.

“Hasil screening teman-teman pertanian yang kami datangkan dan ahli yang menggali, sumur bor bisa mengairi 10-15 hektare sawah.

Irigasinya akan dibagi supaya adil dan merata bagi para petani dan harus selalu gratis,” tegasnya.

Teknisnya, air dari sumur bor lebih dulu dipompa ke bak penampungan. Selanjutnya, air didistribusikan ke sawah para petani melalui saluran irigasi yang sudah ada. Saat ini, mayoritas lahan pertanian ditanami jagung dan padi.

“Jadi, mesin pompa sudah kami siapkan, baknya kami buat, saluran irigasi sudah ada, dari bak tinggal dialirkan ke sawah,” tandas AKBP Ihram. (Red)