Ciptakan Zero Stunting DKPP Ngawi Bekerjasama dengan TP PKK Hargomulyo Sosialisasi Pengembangan Rumah Pangan B2SA
Ngawi, Indonesia-jaya.com-Pemerintah Kabupaten Ngawi Melalui Kepala Bidang Diversifikasi dan Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Ngawi Amirudin, SH didampingi Staff Fajar, Reni Bekerjasama Dengan Pemerintah Desa Hargomulyo diwakili Ketua TP PKK Desa Hargomulyo Naning Susilo, Kader Desa Pendamping Desa,dan Camat Ngrambe Kusnu Heri Purwanti, SE, MM.
Kepala Bidang Diversifikasi dan Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Ngawi Amirudin, SH menerangkan, ” Program B2SA ini adalah Program dari pemerintah pusat yaitu Badan Pangan Nasional.sehingga kami mengadakan Sosialisasi Pengembangan Rumah Pangan B2SA (Beragam Bergizi Seimbang dan Aman) Tahap Pengembangan Tahun 2024, Di Rumah Kepala Desa Hargomulyo Susilo, Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi. Selasa (23/4/2024) pukul 09.00 Wib.
Sementara rumah pangan B2SA berfungsi sebagai sarana intervensi langsung kepada sasaran dalam rangka penurunan stunting dan gizi buruk melalui pemberian makanan tambahan dengan menu pangan B2SA berbasis kearifan lokal,
B2SA adalah Ketersediaan dan konsumsi pangan ketersediaan berbasis teras pangan dari tanaman di pekarangan , rumah pangan menyediakan makanan yang sehat untuk anak-anak , gerai pangan memenuhi kebutuhan pokok untuk ketersediaan pangan seperti beras tepung minyak, untuk teras pangan kalau sudah gerai pangan seperti sirkuler pangan sebelumnya ada 48 stunting tahun 2023 penurunan menjadi 40 anak Stunting, ada penurunan menjadi 23 anak stunting sisa dari 40 diganti Ibu hamil
Dalam Pengembangan rumah pangan B2SA tahap pengembangan ini kita Dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten ngawi melalui Bidang Diversifikasi dan Keamanan Pangan bekerjasama dengan PKK Desa, Kader Desa Pendamping Desa, pemerintah pusat Badan Pangan Lanjutan 2024 , fasilitasi dari Badan Pangan Kabupaten Ngawi hanya diterima Desa Hargomulyo saja Sekabupaten Ngawi , harapannya dari B2SA ini masyarakat bisa mengetahui bagaimana masyarakat mengkonsumsi pangan Bergizi Beragam Seimbang dan Aman yang dimanfaat dari pekarangan rumah.
Tujuan utama Gerakan Konsumsi Pangan Beragam Bergizi Seimbang (B2SA) adalah meningkatkan kesadaran dan membudayakan pola konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang, dan aman untuk hidup sehat, aktif, dan produktif kepada masyarakat
Guna meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat, perlu dilakukan berbagai upaya mengubah pola konsumsi pangan masyarakat baik melalui edukasi serta sosialisasi konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) dan upaya tersebut bersifat integratif dan masif, dalam mendukung terwujudnya sumberdaya manusia berkualitas, sehat, aktif dan produktif.
Salah satu implementasi yang dilakukan oleh Badan Pangan Nasional yaitu melalui kegiatan Pengembangan Desa B2SA dengan didekonsentrasikan melalui dana APBN ke Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi khususnya Bidang Ketahanan Pangan di Tahun 2023 dilanjut Tahun 2024 tahap pengembangan rumah pangan B2SA
Kegiatan ini memiliki 3 komponen, yaitu Teras Pangan B2SA, Gerai Pangan B2SA dan Rumah Pangan B2SA, yang masing- masing komponen ini menguatkan sistem pangan dari hulu hingga hilir, mulai dari ketersediaan, aksesibilitas dan pemanfaatan/konsumsi pangan yang merupakan miniatur ketahanan pangan di desa.
Kami berharap kegiatan ini terus dikembangkan dan direplikasi di berbagai daerah untuk mendukung percepatan penurunan stunting dan meningkatkan pola konsumsi pangan menjadi Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA)
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Supardi, ST, Msi memberikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada Badan Pangan Nasional bahwa Kegiatan Pengembangan Desa B2SA di desa Hargomulyo ini sangat bermanfaat sekali karena secara nyata memberikan dampak positif dalam mengurangi angka prevalensi stunting yang saat ini masih berada di posisi 16% dan diharapkan turun menjadi Zero Stunting di akhir tahun 2024.
Sayur mayur dan hasil yang ditanam oleh ibu-ibu TP PKK Desa Hargomulyo di Teras B2SA dan dijual di gerai B2SA serta bahan makanan yg diolah untuk program PMT (Pemberian Makanan Tambahan) bagi anak-anak stunting di wilayah rawan pangan yg menjadi lokus dari program Pengembangan B2SA.
Karena bahan pangan diperoleh hasil negatif residu pestisida dan formalin sehingga dapat disimpulkan bahwa pangan yang ditanam dan diolah pada kegiatan tersebut sudah menerapkan cara budidaya dan penanganan yang benar sehingga aman untuk dikonsumsi dan kaidah B2SA benar-benar terpenuhi secara lengkap.Acara juga didiadakan cara memasak sayur dan lauk secara benar , sehingga layak dalam memenuhi gizi untuk anak stunting,
Acara (Pemberian Makanan Tambahan) Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah kegiatan pemberian makanan kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu beserta kegiatan pendukung lainnyat dengan memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan. Serta mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan sasaran diadakan selama 42x pemberian PMT diberikan Seminggu 2x pemberian PMT untuk 40 Anak stunting dan Ibu Hamil , ” Pungkas Amirudin, SH Kabid Diservikasi dan Keamanan Pangan DKPP Kabupaten Ngawi.(Lina/Adv)