Program MBG Dongkrak Lapangan Kerja: SPPG Blaran Rekrut Tenaga Ahli Gizi hingga Relawan Terlatih

Magetan , Indonesia-jaya.com– Implementasi Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, terbukti tidak hanya berdampak pada kesehatan siswa, tetapi juga membuka peluang besar di sektor ketenagakerjaan.
SPPG Blaran, sebagai salah satu unit pelaksana, melaporkan peningkatan kebutuhan tenaga kerja baru untuk menopang operasional yang kini mencakup 36 titik layanan, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA se-Kecamatan Barat.Sabtu (15/11/2025)
Koordinator SPPG Blaran, Arga Taruna, SH, menjelaskan bahwa penambahan tenaga kerja ini menjadi kebutuhan mendesak seiring meningkatnya jumlah penerima manfaat program MBG di wilayah tersebut. “Saat ini total penerima manfaat mencapai 3.607 KPM, sehingga operasi dapur umum, distribusi, dan pengawasan mutu gizi harus berjalan lebih profesional,” ujar Arga.
Sebelumnya membuka Lowongan: Ahli Gizi, Tenaga Dapur hingga Relawan Bergaji
SPPG, yang berada di bawah koordinasi Badan Gizi Nasional (BGN), mengonfirmasi adanya beberapa lowongan kerja baru, khususnya:
1.Ahli Gizi
2.Juru Masak / Head Chef
3.Tenaga Dapur & 4.Asisten Lapangan (Aslap)
5.Relawan SPPG (50 orang, bersama akuntan dan tim dukungan lain) – semua relawan menerima gaji
Untuk posisi Ahli Gizi, ditetapkan beberapa kualifikasi wajib, antara lain:
1.Pendidikan minimal D3/D4/S1 Gizi.
2.Memahami MSPM (Standar Mutu Pelayanan Makanan).
3.Memiliki BPJS Kesehatan dan NPWP.
Berintegritas, disiplin, dan mampu bekerja dalam tim.
Menurut Arga, standar ini diterapkan demi menjaga kualitas makanan yang dikonsumsi ribuan siswa setiap hari.
Operasional Lapangan: Distribusi Bertahap Sesuai Jenjang Sekolah
SPPG Blaran menjalankan pola distribusi makanan bergizi berdasarkan jadwal masing-masing lembaga pendidikan, antara lain:
1.TK & PAUD: mulai pukul 07.00–07.30
2.MTs 2 Karangmojo: pukul 09.00 dan
MTs Panggung: total 6 kelompok distribusi
3.SMA Negeri di Barat: terjadwal khusus sesuai shift
SD: titik pengumpulan terpadu untuk beberapa sekolah seperti SDN Klagen 1, 3, 4; SDN Panggung; SDN Tebon 1; serta SDN Manjung
Kebutuhan tenaga logistik dan distribusi meningkat karena banyaknya lokasi layanan dan jumlah siswa yang harus dipenuhi setiap hari.
Arga menegaskan bahwa MBG tidak hanya menyehatkan anak-anak, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal melalui serapan tenaga kerja baru. “Ini adalah bukti bahwa investasi negara di bidang gizi berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.(Lina)







